Sahabat Inayah, saat musim hujan seperti sekarang pasti banyak daerah terkena banjir akibat banyaknya masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Genangan air saat banjir adalah sumber penyakit. Salah satunya penyakit yang harus diwaspadai saat musim hujan adalah leptospirosis.
Musim hujan bagi anak-anak adalah musim yang menyenangkan. Anak-anak bunda pasti sangat senang jika bermain hujan-hujanan, terutama saat banjir ia bisa bermain air dengan teman-temannya.Taukah bunda? genangan air yang kotor dan mengandung kuman di musim hujan sangat membahayakan anak-anak? Kenapa demikian? Berikut ulasannya.
Tempat Yang Kotor
Menurut Dokter, Lepotospirosis disebabkan oleh urine atau kotoran yang berasal dari tikus atau hewan-hewan yang mengandung kuman dan bakteri, kerena itu proses berkembangnya penyakit ini sering kali muncul di musim hujan. "Bakteri-bakteri yang berasal dari hewan-hewan ini disebut leptospira," katanya.
Pada umumnya, bakteri yang bernama leptospira ini terdapat pada kotoran dan kencing hewan seperti tikus dan kecoa. Jadi, sangat memungkinkan sekali ketika banjir, dimana air meluap, ekncing tikus yang terjangkit bakteri leptospira pun ikut tersebar, dan masyarakat yang terkena pun akan beresiko terjangkit penyakit tersebut khususnya di daerah yang kotor dan kumuh. "Daerah masyarakat yang kumuh, dengan tumpukan sampah yang berserakan lebih rentan terserang.
Namun, tidak menuntut kemungkinan daerah yang tidak terkena banjir leptospira tidak bisa berkembang. Tikus banyak kita jumpai di rumah-rumah yang kurang terjaga kebersihannya."Ada kemungkinan juga di rumah kita ada tikus yang kotorannya mengandung bakteri leptospira.. Karena itu kita harus selalu menjaga kebersihan, mulai dari makanan, perabotan rumah tangga dan kebersihan badan.
bakteri leptospira masuk ke tubuh manusia melalui luka yang terbuka dan juga makanan yang terkena bakteri tersebut. Jika mempunyai luka dibagian kaki atau daerah yang terkena air banjir yang sudah tercemar oleh kotoran tikus dan bakteri leptospira maka penyebaran penyakit ini akan lebih cepat. "Melalui luka kecil pada bagian tubuh dan makanan,bakteri ini selanjutnya akan berkembang kedalam tubuh.
Sangat mudah untuk mendeteksi apakah anak bunda terjangkit leptospirosis atau tidak. gejala yang ditimbulkan yaitu demam, pusing, muntah dan nyeri pada otot, dan mata sedikit mengalami kemerahan.
“Gejalanya seperti penyakit lainnya, jika dianggap biasa tidak ada pemeriksaan bisa jadi penyakit ini akan lebih serius. Leptospirosis dapat menyebabkan gagalginjal bahkan kematian, karena cara kerja penyakit ini tergolong lambat bukan perdetik atau permenit, tetapi baru berjam-jam leptospirosis bisa menular pada manusia.
Penyakit ini tidak bisa menular hanya saja cepat sekali terjangkit jika anda atau anak bunda mempunyai luka, dan bakteri leptospira masuk ke dalam tubuh. "Penularannya hanya dari tikus ke manusia, dan dari makanan yang tidak bersih.
Menjaga Kebersihan
Untuk mencegah bunda dan keluarga terjangkit penyakit leptospirosis maka menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini adalah selalu menjaga kebersihan badan dan lingkungan. Ada atau tidaknya luka yang ada pada diri bunda dan si kecil tetap harus menghindari genangan-genaganair hujan yang kotor.
"Pertama jangan izinkan anak-anak bermain di genangan-genangan air hujan. Lindungi tubuh saat beraktivitas di area banjir.Gunakan masker,sarung tangan dan jangan biarkan bagian kulit terluka terbuka dan air mudah masuk.
Yang kedua adalah selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar, terutama perabot rumah tangga yang digunakan untuk memasak dan makan keluarga bunda. "Jaga kebersihan perabot di rumah, simpan ditempat tertutup yang tidak mudah dilewati tikus dan hewan berbakteri lainnya. Dan minum multivitamin dan istirahat yang cukup perlu dilakukan untuk menambah ketahanan tubuh.
Cegah Leptospirosis
1. Pola hidup bersih dan sehat dengan menjaga lingkungan
2. Menyimpan makanan dan perabot di tempat tertutup
3. Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan
4. Menggunakan alas seperti sepatu/sandal/sarung tangan saat berada ditempat yang kotor
5. Membasmi tikus di dalam rumah
6. Saat musim hujan,hindari genangan air banjir.
sumber : dr Dwi Susanti SpA
Musim hujan bagi anak-anak adalah musim yang menyenangkan. Anak-anak bunda pasti sangat senang jika bermain hujan-hujanan, terutama saat banjir ia bisa bermain air dengan teman-temannya.Taukah bunda? genangan air yang kotor dan mengandung kuman di musim hujan sangat membahayakan anak-anak? Kenapa demikian? Berikut ulasannya.
Tempat Yang Kotor
Menurut Dokter, Lepotospirosis disebabkan oleh urine atau kotoran yang berasal dari tikus atau hewan-hewan yang mengandung kuman dan bakteri, kerena itu proses berkembangnya penyakit ini sering kali muncul di musim hujan. "Bakteri-bakteri yang berasal dari hewan-hewan ini disebut leptospira," katanya.
Pada umumnya, bakteri yang bernama leptospira ini terdapat pada kotoran dan kencing hewan seperti tikus dan kecoa. Jadi, sangat memungkinkan sekali ketika banjir, dimana air meluap, ekncing tikus yang terjangkit bakteri leptospira pun ikut tersebar, dan masyarakat yang terkena pun akan beresiko terjangkit penyakit tersebut khususnya di daerah yang kotor dan kumuh. "Daerah masyarakat yang kumuh, dengan tumpukan sampah yang berserakan lebih rentan terserang.
Namun, tidak menuntut kemungkinan daerah yang tidak terkena banjir leptospira tidak bisa berkembang. Tikus banyak kita jumpai di rumah-rumah yang kurang terjaga kebersihannya."Ada kemungkinan juga di rumah kita ada tikus yang kotorannya mengandung bakteri leptospira.. Karena itu kita harus selalu menjaga kebersihan, mulai dari makanan, perabotan rumah tangga dan kebersihan badan.
bakteri leptospira masuk ke tubuh manusia melalui luka yang terbuka dan juga makanan yang terkena bakteri tersebut. Jika mempunyai luka dibagian kaki atau daerah yang terkena air banjir yang sudah tercemar oleh kotoran tikus dan bakteri leptospira maka penyebaran penyakit ini akan lebih cepat. "Melalui luka kecil pada bagian tubuh dan makanan,bakteri ini selanjutnya akan berkembang kedalam tubuh.
Sangat mudah untuk mendeteksi apakah anak bunda terjangkit leptospirosis atau tidak. gejala yang ditimbulkan yaitu demam, pusing, muntah dan nyeri pada otot, dan mata sedikit mengalami kemerahan.
“Gejalanya seperti penyakit lainnya, jika dianggap biasa tidak ada pemeriksaan bisa jadi penyakit ini akan lebih serius. Leptospirosis dapat menyebabkan gagalginjal bahkan kematian, karena cara kerja penyakit ini tergolong lambat bukan perdetik atau permenit, tetapi baru berjam-jam leptospirosis bisa menular pada manusia.
Penyakit ini tidak bisa menular hanya saja cepat sekali terjangkit jika anda atau anak bunda mempunyai luka, dan bakteri leptospira masuk ke dalam tubuh. "Penularannya hanya dari tikus ke manusia, dan dari makanan yang tidak bersih.
Menjaga Kebersihan
Untuk mencegah bunda dan keluarga terjangkit penyakit leptospirosis maka menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini adalah selalu menjaga kebersihan badan dan lingkungan. Ada atau tidaknya luka yang ada pada diri bunda dan si kecil tetap harus menghindari genangan-genaganair hujan yang kotor.
"Pertama jangan izinkan anak-anak bermain di genangan-genangan air hujan. Lindungi tubuh saat beraktivitas di area banjir.Gunakan masker,sarung tangan dan jangan biarkan bagian kulit terluka terbuka dan air mudah masuk.
Yang kedua adalah selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar, terutama perabot rumah tangga yang digunakan untuk memasak dan makan keluarga bunda. "Jaga kebersihan perabot di rumah, simpan ditempat tertutup yang tidak mudah dilewati tikus dan hewan berbakteri lainnya. Dan minum multivitamin dan istirahat yang cukup perlu dilakukan untuk menambah ketahanan tubuh.
Cegah Leptospirosis
1. Pola hidup bersih dan sehat dengan menjaga lingkungan
2. Menyimpan makanan dan perabot di tempat tertutup
3. Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan
4. Menggunakan alas seperti sepatu/sandal/sarung tangan saat berada ditempat yang kotor
5. Membasmi tikus di dalam rumah
6. Saat musim hujan,hindari genangan air banjir.
sumber : dr Dwi Susanti SpA
ConversionConversion EmoticonEmoticon